Puncak Mahameru


PUNCAK Mahameru yang berada di ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut merupakan tujuan wisata lain yang digemari pengunjung Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru (TN-BTS). Khususnya, para pendaki gunung yang ingin menggapai atap langit Pulau Jawa dan mengibarkan bendera kemenangan di atasnya.

Gunung Semeru merupakan gunung berapi tertinggi (3.676 m dpl) di Pulau Jawa. Mahameru adalah nama lain dari Puncak Gunung Semeru dengan kawahnya yang menganga lebar yang disebut Jonggring Saloko.

Karena merupakan gunung tertinggi, maka dari puncak Gunung Semeru dapat dinikmati pemandangan alam yang memesona. Seperti pemandangan Kota Malang di sebelah barat, Gunung Kepolo dan Pegunungan Tengger di sebelah utara, garis Pantai Selatan hingga pemandangan Gunung Argopuro di sisi timur puncak Mahameru.

Tidak mudah mewujudkan obsesi tersebut. Untuk bisa mencapai puncak Mahameru, seorang pendaki (wisatawan) diharuskan memiliki stamina fisik yang benar-benar baik. Perbekalan selama perjalanan kaki yang biasanya memakan waktu minimal tiga hari itu juga harus cukup. Kebutuhan karbohidrat dan mineral untuk tubuh harus tetap terjaga. Bila dua hal pokok ini diabaikan, jangan terlalu berharap keinginan menggapai atap langit Pulau Jawa dari atas Mahameru bisa terwujud.

Lupakan, atau nikmati panorama alam Gunung Semeru yang lain seperti Ranupane, Ranukumbolo, hutan Irengireng, ataupun padang rumput Watu Gedhe yang terhampar luas di atas Ranu kumbolo. Perjalanan menuju puncak Mahameru memang menyuguhkan berbagai panorama keindahan alam yang sangat beragam.

Pendaki tidak hanya akan menikmati malam yang dingin di tepi Danau Ranukumbolo, juga akan menemui sejumlah objek wisata alam di sepanjang jalur menuju puncak Gunung Semeru. Sejarah membuktikan, beratnya medan yang ditempuh untuk sampai ke dekat kawah Jonggring Saloka ini membuat sejumlah pendaki berguguran.

Tapi apakah itu menyurutkan minat wisatawan dan pendaki lain untuk menaklukkan daratan tertinggi di Pulau Jawa ini? Jawabnya sama sekali tidak. Meski grafik kunjungan secara menyeluruh di TN-BTS akhir-akhir ini cenderung menurun, izin pendakian yang diajukan ke balai besar TN-BTS, Malang, tetap tinggi. Fakta ini tidak lepas dari besarnya animo komunitas pencinta alam baik pendaki lokal, regional, nasional, bahkan pendaki dari luar negeri (terutama Prancis) untuk mengunjungi puncak Mahameru. Terutama setiap tanggal 17 Agustus, ribuan pendaki seperti melakukan reuni akbar dengan mendaki Gunung Semeru.

0 komentar:

Posting Komentar

Return top